5cm - Meraih Puncak Kemajuan Film Anak Bangsa


  Perfilman Indonesia kini nampaknya sedikit mengalami kemajuan. Sudah jarang terlihat lagi film horor yang menyeramkan untuk ditonton bagi anak usia dibawah tahun.
5cm, sebuah film yang diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh sang penulis, Donny Dhirgantoro. Di tulis didalam blog resmi Donny, bahwa Donny seorang mahasiswa yang aktif didalam kegiatan kampus. Sampai akhirnya Donny menyelesaikan kuliahnya dan setelah skripsi nya selesai ia langsung merayakan keberhasilannya bersama teman-temannya  dengan pergi mendaki gunung tertinggi di pulau jawa, Gunung Semeru. Donny juga berniat melaksanakan upacara bendera Indonesia 17 Agustus di puncak gunung tersebut yang disebut Mahameru.

  Di film 5 cm ini kita dapat mengambil banyak pelajaran tentang impian, kehidupan, persahabatan dan cinta. Bahwa impian kita harus berada di telunjuk kita dan kita letakkan di depan kening kita, dan biarkan dalam jarak 5cm, jangan menempel, agar kita bisa lihat terus bahwa mimpi kita didepan sini, didepan mata kita. Begitulah yang saya tangkap dari film 5cm ini. Sungguh menginspirasi. Disaat saya sangat menginginkan untuk berkuliah di luar negeri, film ini menyadarkan saya apa arti Indonesia dan memang terbukti, lebih baik disini, Tanah Air Indonesia. Negeri yang mempunyai kekayaan hutan serta beraneka macam hewan, gunung-gunung yang menjulang tinggi untuk dapat kita raih, dan semua keindahan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata kecuali hanya dapat bersyukur bahwa saya beruntung dan bangga dapat terlahir di tanah bumi pertiwi, Indonesia. 
  Banyak dampak positif yang ditimbulkan setelah nonton 5cm ini. Semua orang sedang berlomba-lomba datang ke lokasi syuting 5cm ini, ya, Gunung Semeru, Jawa Timur. Dan setiap orang bermimpi dapat berdiri tegak diatas puncak Semeru atau disebut dengan Mahameru seperti yang di gambarkan didalam film 5cm. Dengan adanya film 5cm yang mengambil scene keindahan serta pemandangan bumi pertiwi, Indonesia, diharapkan dapat memajukan ke-pariwisataan Indonesia.

"Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..."

Baca Selengkapnya »»

Guruku Pahlawan dalam Pembelajaranku

Bicara tentang pendidikan, memang tidak ada habisnya. Tahun ke tahun pendidikan di dunia ini telah berkembang pesat dan maju dari sebelumnya. mulai dari sains, pengetahuan sosial, ekonomi, dan teknologi yang telah dikembangkan oleh siswa siswi sekolah yang mendapatkan ilmu tersebut melalui pendidikan disekolahnya.

Lalu arti dari pendidikan itu sendiri bagaimana?

Menurut Wikipedia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Plato. Pendidikan adalah sesuatu yang membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.
Aristoteles. Pendidikan adalah menyiapkan akal untuk pengajaran.

Ki Hajar Dewantara (bapak pendidikan nasional indonesia 1889-1959). Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991). Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengatahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

Lalu apa peran seorang guru dalam pendidikan?

Orang tua, saudara, kerabat, teman dan guru adalah orang-orang penting dalam hidup saya. Tanpa mereka, mungkin saya tidak seberhasil sekarang. Berkat dukungan dari orang-orang diataslah saya sampai pada tahap sekolah tinggi.
Pada waktu SMA, saya mempunyai banyak teman serta guru-guru yang sabar dalam memberikan materi baik pelajaran, pengetahuan ataupun informasi yang sedang berkembang. Bagi saya, guru adalah sosok yang amat penting peranan nya dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Disaat saya masih SMA, terdapat guru-guru yang "super" dan menjadi favorit saya, karena guru-guru seperti mereka lah yang menurut saya, saya dapat dengan mudah menangkap pelajaran-pelajaran disekolah. Diantaranya ada;


1. Guru Sosiologi – Bapak Jumanto
Pak Jumanto adalah sosok guru yang cerdas dalam menerangkan pelajaran sosiologi yang mempunyai bermacam-macam teori sosial. Sebelum menghadapi ujian, pak Jumanto selalu mengadakan latihan agar kita dapat mempersiapkan ujian sosiologi berikutnya. Dalam menjelaskan materi-materi sosiologi, pak Jumanto selalu menjelaskan dengan cara mengambil contoh-contoh yang real didalam masyarakat. Dibantu dengan slide, Power Point yang mudah dimengerti serta penjelasan-penjelasan yang beliau terangkan kepada kami/murid-muridnya. Tanpa beliau, mungkin sekarang saya tidak tahu bagaimana lapisan-lapisan dimasyarakat, lembaga-lembaga sosial dan lain-lain yang berkaitan dengan pelajaran sosiologi.

2. Guru Bhs. Inggris - Bapak Koko
Pak Koko adalah seorang guru yang sangat loyal, asik serta lucu dikalangan guru-guru SMA Negeri 9 Jakarta. Pak Koko ini menjadi salah satu guru favorit saya karena pembawaannya yang asik dalam mengajarkan bahasa Inggris sehingga saya dan teman-teman tidak bosan apalagi ngantuk. Pak Koko juga sering memutar film-film luar lalu dianalisis oleh kami/murid-muridnya. Dalam pengajaran Pak Koko sering memberi latihan dan metode-metode untuk sukses dalam bahasa Inggris.


3. Guru Bhs. Perancis - Monsieur
Comment allez-vous? Tu me manques. Je t'aime. Ya, kalimat-kalimat seperti itulah yang saya dengar dari Monsieur atau Bapak Guru Bahasa Perancis, Pak Santoso. Beliau adalah seorang guru yang ulet, sabar serta nasionalis. Monsieur, begitulah panggilannya, karena monsieur yang mempunyai arti bapak guru didalam bahasa perancis. Dalam proses mengajar, monsieur tidak dibantu oleh media komputer, power point atau proyektor, beliau terbiasa mengajar dengan papan tulis dan spidol saja. Salah satu yang saya favorit kan dari monsieur ini adalah... beliau selalu memakai kemeja Batik. Beliau memang mempunyai rasa nasionalis yang tinggi. Pernah suatu ketika beliau sedang membahas tentang menara-menara tinggi didunia, dari Perancis terdapat Menara Eiffel yang tingginya mencapai 325m, Malaysia dengan Menara kembar Petronas yang memiliki tinggi sekitar 425m, "lalu bagaimana dengan negara kita, Indonesia? menara apa yang dapat dibanggakan oleh Indonesia? apakah Monas? Apakah Monas cukup memikat daya tarik wisata di Indonesia?" sahut Monsieur. Kemudian Monsieur bekata sambil berharap, "semoga kelak penerus-penerus bangsa seperti kalian ini, dapat menciptakan suatu menara tertinggi yang dapat mengalahkan menara-menara didunia serta terkenal. Agar kepariwisataan di Indonesia maju dan dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan devisa dinegara Indonesia ini." jelas Monsieur


4. Guru Ekonomi & Akuntansi - Ibu Titi

Ibu Titi adalah ibu guru yang paling sabar dalam mengajarkan ekonomi dan akuntansi di waktu saya SMA dulu. Disaat saya dan teman-teman belum mengerti apa yang dijelaskan, Ibu Titi dengan senyuman dan kata-kata halusnya mampu menjelaskan dan mengulangi materi tersebut hingga kami mengerti. Ibu Titi menjadi guru favorit saya, karena tanpa Ibu Titi saya mungkin tidak mengerti tentang bagaimana pembukuan akuntansi, jurnal-jurnal yang ada di dalam akuntansi dan teori-teori ekonomi yang ada. Terima Kasih ibu Titi telah sabar dan menjadikan saya paham terhadap Ekonomi dan Akuntansi. Selain menjadi guru ekonomi serta akuntansi, Ibu Titi juga berperan sebagai wali kelas dikelas saya dan teman-teman yaitu XII IPS 2. 


Guru-guru seperti diataslah yang Indonesia butuhkan. Turut memperjuangkan pendidikan di Indonesia dengan cara yang ulet, sabar serta inovatif. Agar siswa-siswi di Indonesia tidak gampang jenuh dan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Guru-guru yang saya ceritakan diatas adalah hanya sebagian guru-guru yang berperan penting didalam hidup saya serta menjadi pahlawan dalam pembelajaran saya. Masih banyak lagi guru-guru yang juga menjadi pahlawan dalam hidup saya, dalam pendidikan saya. Mungkin akan saya ceritakan lain waktu.
Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu guru di Indonesia. Jasa bapak ibu guru tidak pernah dilupakan. Teruslah berjuang bapak ibu guru, demi terciptanya pendidikan yang cerdas dan maju untuk negara kita tercinta ini, Indonesia.



 





Baca Selengkapnya »»

The Raid Sukses Harumkan Perfilman Indonesia

Setelah sukses dengan film Merantau Warrior, kini film yang disutradarai oleh Gareth Evans, diproduseri oleh Arie Sugantoro dan dibintangi oleh Iko Uwais, Ray Sahetapy, Pierre Gruno dan Donny Alamsyah ini sukses besar di perfilman internasional. Bagaimana tidak, film yang sebelumnya akan diberi judul dengan "Serbuan Maut" ini tembus di box office Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, The Raid juga tembus 1 juta penonton di Indonesia dan berada di peringkat 11 di Hollywood! *So proud to be Indonesian.* :'D

Film The Raid: Redemption merupakan hasil karya anak Indonesia. Mulai dari pendataan hingga pendanaan semua berasal dari Indonesia. Hampir semua crew film yang terlibat merupakan anak-anak bangsa Indonesia (kecuali sutradara). Film ini secara resmi rilis pada tanggal 23 Maret 2012 dan diputar serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia dan US. Di Indonesia film ini tayang serentak di 82 bioskop yang tersebar di sejumlah kota-kota besar seperti, Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Medan dan sekitarnya. Sementara di luar negeri, film ini tayang serentak di Amerika Serikat, Kanada dan Australia dan beberapa negara lainnya.

The Raid akhirnya sukses meraup pendapatan sebesar 220.937 dollar Amerika di 24 bioskop dengan rata-rata pendapatan tiap lokasi sebesar 15.181 dollar Amerika atau sekitar 144 juta rupiah sejak pemutarannya pada tanggal 23 Maret lalu. The Raid juga terbukti mampu bersaing dengan film sekelas Hunger Games dalam jadwal penayangan yang bersamaan. Selain itu, terdapat video game The Raid yang diciptakan oleh anak-anak bandung yang terinspirasi dari film The Raid: Redemption ini. Video games tersebut diberi judul Hallway Raid, karena terinspirasi dari adegan perkelahian di lorong apartemen yang terdapat pada trailer The Raid. Video games ini dapat dimainkan disini dan dapat diunduh disini.


Berikut trailer dari The Raid: Redemption,


Baca Selengkapnya »»

Alhamdulillah.. Thank you Putera Sampoerna Foundation :)


Blog ini menang juara ketiga (y)

Baca Selengkapnya »»

Mengapa "Patriotisme" dibutuhkan dalam pendidikan?

Menurut saya ''Patriotisme" sangat dibutuhkan dan sangat penting dalam pendidikan. Agar para pelajar & dapat memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kehidupan.
Dan juga diharapkan dapat mendidik sumber daya manusia (SDM) Indonesia sejak dini agar memiliki jiwa patriotisme. Sebab jika kita menghayati dan memahami diri sebagai bagian dari bangsa kita perlu merenungkan bagaimana dapat menghentikan dan menyelamatkan bumi dan tanah air kita dari kehancuran. Sebab karena kelemahan dari sebagian masyarakat kita telah menyebabkan kehilangan banyak hal. Untuk itulah mulai sekarang kita harus berbenah diri, berusaha dan berjuang.
Sejak dini perlu di tanamkan pada anak bahwa setiap warga negara dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga dan membangun negara Indonesia tercinta tanpa melihat status, golongan ataupun jabatan. Hal tersebut seharusnya tidak hanya diucapkan melalui kata-kata atau sebuah wacana tanpa mempraktekannya dalam kehidupan sehar-hari. Siapapun dapat melakukan tanggung jawabnya sesuai peran apapun yang diambilnya.

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia tidak perlu lagi mempertanyakan apa yang telah diberikan negara ini pada kita. Tapi tanyakanlah pada diri apa yang telah kita berikan untuk memajukan negara ini dan menyelamatkannya dari kehancuran. Sebab tanggung jawab ini tidak hanya milik pemerintah dan para pengambil kebijakan tetapi merupakan tanggung jawab seluruh warga masyarakat. Misalnya Sebagai bagian dari bangsa dan manusia yang hidup di lingkungan pendidikan dapat melakukannya melalui pendidikan. Begitu juga yang berprofesi sebagai pengusaha, eksekutif, pemimpin dan para pengambil kebijakan harus melakukan sesuai perannya.
Sebagai pendidik ataupun orang tua yang memiliki putra dan putri sebagai generasi mendatang dapat mengajarkannya pada anak sejak usia dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara: Mendidik anak-anak untuk mencintai budaya, dan alam Indonesia dengan mengajarkan dan mengenalkan permainan tradisional; Memberikan arahan pada anak bahwa Indonesia adalah negara yang kuat, besar dan kaya; Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan dan menjaga lingkungan; Mengajarkan dan mencontohkan pada anak untuk mandiri dan bangga dengan produk dalam negeri; Mengajarkan anak untuk mencintai sesama dan memiliki rasa empati terhadap sesamanya yang dapat dilakukan melalui permainan; dan Mengenalkan semangat kepahlawanan pada anak.
Berbagai undang-undang telah dibuat untuk pengembangan intelektual generasi mendatang. Tetapi ada hal-hal belum tersentuh yang menyebabkan seorang anak manusia memiliki rasa patriotisme yang besar. Hal semacam ini menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah. (1) Orang tua bertugas membimbing anak untuk mengembangkan potensinya, memberikan pendidikan yang layak bagi anak. (2) Masyarakat bertugas memberikan lingkungan pendidikan masyarakat yang dapat mendukung anak untuk memiliki jiwa patriotisme, empati, dan mandiri. Misalnya dengan cara adanya gotong-royong diantara warga, kepedulian terhadap sesama, kemandirian dalam bekerja, berpikir dan bertindak.
Saling hormat-menghormati dan menyayangi sesama, mencintai lingkungan yang sehat bersih dan terawat, dan memperingatkan semangat kepahlawanan. (3) Pemerintah dan para pengambil kebijakan bertanggung jawab untuk menciptakan peraturan dan perundangan yang dapat mendukung terciptanya rasa nasionalisme, patriotisme dan kemandirian bagi setiap warga negara serta memberikan contoh yang baik bagi masyarakat dalam melaksanakan kebijakan yang telah dibuat. Misalnya: menciptakan kurikulum yang mendukung pelaksanaan pembelajaran yang menciptakan nasionalisme, patriotisme dan kemandirian anak, menciptakan peraturan pada setiap sekolah untuk menerapkannya tidak terkecuali. Dengan menerapkan hal tersebut diharapkan tidak ada warga negara kita yang tidak memiliki sifat egois, gengsi terhadap bangsa sendiri dan sombong.

Ada Sepuluh (10) dasar pendidikan dan pengajaran yang dijadikan sebagai pedoman bagi guru yang memuat sifat-sifat kemanusiaan dan kewarganegaraan sebagai dasar pengajaran dan pendidikan yang berintikan Pancasila (Soewandi, 1946). Sifat yang diutamakan sebagai dasar pendidikan adalah :
Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
Perasaan cinta kepada alam dan tanah air
Perasaan cinta kepada Negara
Perasaan cinta dan hormat kepada ibu dan bapak
Perasaan cinta kepada bangsa
Perasaan berhak dan wajib ikut memajukan negaranya menurut pembawaan dan kekuatannya.
Keyakinan bahwa orang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga dan
masyarakat.
Keyakinan bahwa orang hidup dalam masyarakat harus tunduk pada tata tertib.
Keyakinan bahwa manusia itu samakaryanya
Keyakinan bahwa Negara memerlukan warga Negara yang rajin bekerja, tahu
pada wajibnya, jujur dalam pikiran dan tindakannya (Soegarda Poerbakawatja,
1970)

Kesepuluh dasar pendidikan dan pengajaran tersebut sangat tepat untuk diterapkan dalam mengajarkan sikap nasionalisme, patriotisme dan kemandirian pada anak. Sebab, setiap insan dilahirkan ke muka bumi dengan membawa potensi, bakat langit masing-masing dengan tujuan mereka dapat beramal-karya sesuai dengan misi hidupnya.
Untuk mengembangkan sikap patriotisme pada pelajar hendaknya pendidikan dilakukan agar setiap manusia dapat mengenal diri dan Penciptanya, mengingat kembali apa yang telah diembankan oleh Alloh SWT terhadap dirinya, bila seorang manusia telah mampu mengenali dirinya berarti ia telah mengenali Alloh SWT sebagai penciptanya, mengenali apa yang dikehendaki Tuhan atas dirinya sebagai seorang manusia yang dilahirkan ke bumi. Kemuliaan seorang manusia bukan terlihat dari kekayaan dan ketakutan orang lain terhadapnya, tetapi kemuliaan seorang manusia terletak pada kemampuannya dalam membangun komunikasi yang dalam, pribadi, terhadap PenciptaNya. Sesungguhnya dalam jiwa setiap manusia tersimpan jiwa dan nurani yang bersih. Tetapi terkadang dikotori oleh manusia itu sendiri dengan keserakahan, dan nafsu dunia.
Pendidikan anak yang baik adalah pendidikan yang menyentuh aspek jiwa pada diri anak. Pada dasarnya dalam diri seorang manusia terdapat; jasad, jiwa dan ruh. Segala memori tentang manusia itu sendiri, Tuhan tanamkan pada jiwa, jiwa pula yang akan menghadap TuhanNya kelak dihari akhir setelah manusia meninggal. Untuk mendidik anak semacam itu dapat dilakukan jika orang tua ataupun guru sebagai pendidik telah memiliki jiwa yang bersih sehingga mengenali jiwa dan raganya sendiri. Jiwa yang bersih akan membawa kebaikan bagi siapa saja. Baik diri sendiri, orang tua maupun masyarakat. Yang dimaksud jiwa yang bersih adalah jiwa yang terbebas dari nafsu angkara, egois, jahat. Manusia yang memiliki jiwa bersih ia akan lemah lembut, taat pada Tuhannya, mencintai manusia lainnya sehingga memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain, bijak dalam bertindak, tidak tunduk pada nafsu untuk menyenangkan diri sendiri, dan cerdas dalam berfikir. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mendidik anak untuk mencapai hal tersebut diantaranya adalah:
Kenalkan pada anak ilmu agama dan ajarkan bagaimana mengamalkannya
secara tepat sehingga ia tidak seperti menghafal teori tetapi ia mempraktekannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Pada Saat mendidik sesuaikan strategi dan metode pembelajaran dengan
usia, minat dan bakat yang dimilikinya agar murid atau para pelajar tidak jenuh dan bosan.

Baca Selengkapnya »»

Patriotisme dan Nasionalisme Pemuda

Sumpah pemuda yang seharusnya menjadi titik tolak perubahan kaum muda Indonesia, saat ini luntur tanpa ada tinta emas yang tergores kembali di kain suci perjuangan pergerakan pemuda Indonesia. Tahun 1928 yang seyogyanya menjadi sebuah energi pergerakan yang tak pernah padam bagi para pemuda, saat ini hanya dijadikan sebuah kepura-puraan patriotisme dan nasionalisme. Kita bisa melihat dengan jelas bahwa para pemuda Indonesia saat ini lebih memilih untuk hanya bersenang-senang dengan kemewahan, hidup tanpa sebuah perjuangan yang menempatkan idealisme di puncak hati dan pikiran tertinggi, akhirnya mereka terjerumus di kubangan kehidupan yang yang membuat mereka tidak memiliki pilihan lain kecuali menghamba pada nafsu individu tanpa pernah mereka memikirkan bangsa dan kecarutmarutannya.

Fenomena lunturnya rasa semangat, keyakinan akan kebenaran, keikhlasan dalam berkontribusi bagi bangsa dan rasa bangga terhadap bangsa ini, telah menjadi sebuah anomali pemuda masa kini hampir di pelosok tanah air. Kasus penyalahgunaan narkoba dan tindak kriminal lainnya yang dilakukan oleh pemuda, setiap tahun meningkat. Inilah bukti otentik dari kondisi para pemuda kini Indonesia. Kasus tawuran antar pelajar dan mahasiswa dengan penjarahan menjadi ukti yang nyata bahwa mereka sudah kehilangan nasionalisme dan patriotisme.
Pertanyaannya kemanakah sikap patriotisme itu sekarang ? kemanakah semangat nasionalisme yang berdampak di hati dan pikiran pemuda Indonesia ? Jawabannya adalah ada di markas-markas pesta miras, seks bebas dan narkoba, ada di meja-meja komprador isu-isu politik, ada di kehidupan malam tanpa batas, dan tentunya ada di tempat-tempat tanpa semangat perjuangan dan kontribusi bagi bangsa ini. Apakah dengan ini, para pemuda Indonesia akan memimpin negeri seribu cerita tentang kekayaan alamnya ini.

Baca Selengkapnya »»

Film-film Indonesia yang mengandung unsur Patriotisme

Sebelumnya saya mau berterima kasih kepada sutradara, pemain, atau tim yang telah membuat film-film dengan unsur patriotisme. Karena, mungkin ini cara yang paling jitu untuk mendobrak semangat jiwa patriotisme bangsa indonesia.
Film-film tersebut diantaranya:

  • GIE
  • Naga Bonar jadi 2
  • Laskar Pelangi
  • Garuda Di Dadaku
  • Sang Pemimpi
Berikut dibawah ini Trailer dari fil-film tersebut :









Baca Selengkapnya »»